16 September 2010

Cerpen Favorite...^^

Ketika Mas Gagah Pergi

Oleh : Helvi Tyana Rosa

Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

Saat memasuki usia dewasa, kami jadi semakin dekat. Kalau ada saja sedikit waktu kosong, maka kami akan menghabiskannya bersama. Jalan-jalan, nonton film atau konser musik atau sekedar bercanda dengan teman-teman. Mas Gagah yang humoris itu akan membuat lelucon-lelocon santai hingga aku dan teman-temanku tertawa terbahak. Dengan sedan putihnya ia berkeliling mengantar teman-temanku pulang usai kami latihan teater. Kadang kami mampir dan makan-makan dulu di restoran, atau bergembira ria di Dufan Ancol.

Tak ada yang tak menyukai Mas Gagah. Jangankan keluarga atau tetangga, nenek-kakek, orang tua dan adik kakak teman-temanku menyukai sosoknya.

2 September 2010

Selayang Pandang ^_^

Jadikan cintaku padaMu ya Allah
Berhenti di titik ketaatan
Meloncati rasa suka dan tak suka
Karena aku tahu, mentaatimu dalam hal yang tak kusukai
Adalah kapayahan, perjuangan dan gelimang pahala
Karena seringkali ketidaksukaanku,
Hanyalah bagian dari ketidaktahuanku
(Salim A. Fillah)
 
Pernahkah seorang lelaki (Ikhwan) datang kerumahmu dengan niat yang tulus untuk menikah. Mencoba mengumpulkan keberanian agar bisa bersanding dengan seseorang yang sholihah. Dia membawa sejumput harapan agar proses yang akan dia tawarkan bisa dihargai dan akan sangat membuatnya bahagia jika proses ini diterima dengan senang hati.
Mungkin tidak ada yang pernah tahu, betapa debarnya perasaan yang sedang dia rasakan karena bermacam asumsi menari dipikirannya. Apakah saya ditolak? Ataukah diterima?
Lelaki itu akan mengucapkan “Alhamdulillah…” jika diterima dan akan mengucapkan “Allah Akbar..” jika ditolak.
Ya… dialah lelaki sholih, yang mencoba menggenapkan separuh agamanya hanya diniatkan karena Allah dan sebagai sarana untuk menajaga diri dari godaan nafsu dunia.
Lantas…
Bagaimana jika ikhwan yang datang dihadapanmu adalah seorang lelaki yang tak pernah diimpikan sama sekali olehmu.
Dia hanya seorang ikhwan yang wajahnya (maaf) jelek terkesan sangar, pendek, bungkuk, hitam dan fakir. Pakaiannya lusuh, bahkan kakinya pecah-pecah.
Tapi…
jika dia seorang yang sholeh, memiliki kepribadian yang memukau, santun, punya tanggung jawab, serta selalu berusaha membela agamaNya. Masihkah terbetik rasa ragu? Sedangkan Allah dan rasul mengajarkan kepada kita untuk menjadi seorang mu’min yang punya kepribadian Al-Qur’an.
Mari kita saksikan kisah seorang Julaibib ketika dia hendak melamar seorang Wanita sholeh.

Kisah Dari Negeri China

Ada sebuah kisah cinta yg menakjubkan dari China yang baru beredar belakangan ini dan mengharukan dunia. Cerita mengenai seorang pria dan wanita yang lebih tua yang kabur dari desa mereka dan saling mencintai dgn tenang lebih dari setengah abad.
Pria China berusia lebih dari 70 tahun yang telah membuat dgn tangannya sendiri lebih dari 6,000 anak tangga di gunung untuk istrinya yg berusia 80 tahun telah meninggal di rumah gua buatan mereka setelah tinggal di sana lebih dari 50 tahun.
50 tahun lalu, , Liu Guo Jiang, seorang pemuda berusia 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda beranak satu berusia 29 tahun bernama Xu Chaoqin..
Tak jauh berbeda dgn kisah roman Shakespeare’s Romeo dan Juliet, teman serta kenalan mengkritik hubungan mereka karena perbedaan usia dan juga Xu telah mempunyai anak.
Waktu itu, seorang pria mencintai wanita yang lebih tua adalah hal yang tak bisa diterima dan immoral. Untuk menghindari gossip dan ancaman terhadap hubungan mereka, pasangan itu memutuskan untuk melarikan diri dan hidup di gua di Jian Gjin di Southern ChongQing Municipality.