26 September 2011

Cinta Sejati dan Persahabatan

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ? Ketika kita menangis ?
Ketika kita membayangkan ?

Ini karena hal teindah di dunia tidak terlihat….kita semua agak aneh….
Dan hidup sendirianpun agak aneh….dan ketika kita menemukan seseorang
Yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh kedalam suatu keanehan serupa yang dinamakan Cinta.

Ada hal-hal yang tidak ingn kita lepaskan…Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan.. Tapi ingatlah melepaskan bukan berarti akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru…
Cinta yang Agung? Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih perduli terhadapnya…
Adalah ketika dia tidak memperdulikan kamu dan kamu masih menunggunya dengan setia….
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata “Aku turut berbahagia untukmu”

Apabila cinta tidak berhasil…Bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi. Ingatlah….bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya…tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya… Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang….melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh!!!
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sediri dan menyadari bahwa penyesalan tak seharusnya ada.
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kamu buat.

19 Mei 2011

Silakan tidur di ruangan saya

Sepasang suami istri setengah baya datang ke lobby sebuah hotel kecil di Philadelphia.
Sudah beberapa hotel mereka datangi dan nampaknya ini harapan terakhir.
Apalagi saat itu hujan turun deras, jadi tak banyak lagi pilihan untuk mereka berteduh.

"Semua hotel besar di kota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja..?" tanya pria itu pada petugas hotel, setengah memelas.
"Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini," jawab petugas hotel,
"tapi saya tidak mungkin meminta Anda berdua pergi untuk kehujanan di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini," lanjutnya.
Lalu petugas itu bertanya, "Bersediakah Anda berdua tidur di kamar saya? Tidak mewah, tapi cukup baik untuk istirahat."
Akhirnya kedua pasangan itu tidur semalam di ruang tidur sang pegawai, dan sang pegawai tidur sedapatnya.

Temukan sumber masalah sebelum terlambat

Kisah nyata di Amerika ini mungkin akan memberi pelajaran buat Anda.
Seorang bayi mungil yang cantik baru saja lahir dan membuat kedua orang tuanya begitu bahagia. Pasangan suami istri itu begitu bersemangat untuk mengisi hari-hari bersama gadis kecil mereka.
Tapi apa daya, sekalipun begitu banyak cinta diberikan, sang bayi tidak banyak menunjukkan sikapnya yang menghormati orang tua.
Di usia satu tahun belum terjalin komunikasi yang baik antara sang bayi dan kedua orang tuanya. Di usia dua tahun bayi tersebut seringkali mengabaikan larangan orang tuanya.
Di usia tiga tahun sang bayi masih tetap mengabaikan nasehat orang tuanya hingga kedua orang tua mencapnya sebagai anak “NAKAL” yang susah dinasehati.
Tapi di tahun ketiga ini pula akhirnya orang tua menyadari kesalahan mereka.
Sebuah KESALAHAN yang FATAL.
Tahukah Anda apa kesalahannya?
Ternyata selama 3 tahun orang tua tersebut tidak tahu bahwa anak mereka tuli.
Ya, di usia 3 tahun baru diketahui bahwa sang bayi tuli.
Jadi selama ini bayi tersebut bukan mengabaikan orang tua, tapi tidak mendengar apa-apa.
Can you imagine that?
Entah bagaimana itu bisa terjadi, tetapi kalau saja orang tua percaya sedikit saja pada anak tersebut bahwa ada sesuatu dibalik ketidaknurutan anak tersebut, mungkin masalah ini lebih cepat terdeteksi.

Mengejar Impian Yang Tak Mungkin

Ini adalah sekilas kisah impian Aldi saputra (19 tahun), pemuda kampung asal Riau.
Walaupun sekilas terlihat seperti orang kebanyakan, sebenarnya ia mempunyai keterbatasan fisik. Ia tidak bisa berbicara dengan jelas, dan postur fisiknya tidak sempurna, dan sesekali gemetar-gemetar.
Tapi ia mempunyai impian, menjadi pemain film.

Kecintaannya pada dunia peran muncul ketika ia mengikuti kegiatan drama di sekolah sewaktu SMP. Ia melanjutkan kegiatan dramanya ketika SMA.
Penyuka pelajaran Bahasa Indonesia ini merasa nyaman di dunia akting dan ingin mendalami dunia akting.

"Lulus SMA, aku ngomong sama emak. Aku tahu fisikku seperti ini dan aku gak bisa buat emak bangga. Aku mohon diizinkan ke Jakarta belajar akting," katanya.

Tapi saat itu keluarga di kampung bilang:
"Kamu gak tahu diri, tampangmu dan fisikmu kayak gini gak mungkin jadi bintang film!"

Untung ada seorang paman yang peduli menasehatinya:
"Kalau kau ingin sukses dan betul sukses pindah dari kampung ini. Kalau kau tetap di sini kau tidak akan ada perubahan."